PeranTeknologi Informasi Dalam Bisnis. BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Bidang Teknologi Informasi memberi prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi. Industri lain saat ini ditandai dengan pemogokan buruh, pemungutan liar, dan gangguan fisik lainnya. Untuk itu bisnis Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung oleh teknologi Sebanyak 54% sektor UKM dikuasai oleh perempuan menunjukkan bahwa potensi dan keahlian perempuan mulai diakui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara penggunaan media digital terhadap tingkat penjualan produk kuliner kemasan di kalangan wirausaha perempuan di Kota Makassar. DampakEkonomi Digital Ekonomi digital memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada tahun 2017 kontribusi pasar digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia meningkat 4 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 3,61 persen, dan tahun 2018 diperkirakan mencapai 10 persen. DampakNyata Pandemi Corona Terhadap Wirausaha. Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), pebisnis harus lebih aktif melakukan inovasi untuk mempertahankan pangsa pasar. Bisnis.com, JAKARTA -- Model dan pendekatan bisnis kewirausahaan yang dipengaruhi oleh pandemi akan berdampak pada bagaimana kewirausahaan dianggap sebagai pilihan pekerjaan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Teknologi Ritel – Industri retail adalah industri yang terus berubah dengan cepat, begitu pula dengan teknologinya. Sistem retail adalah teknologi yang dapat memudahkan proses bisnis retail, sehingga dapat meningkatkan performa bisnis retail. Sebagai pemilik bisnis retail, Anda harus mampu berpacu dengan perubahan tersebut agar Anda mampu bertahan dalam tingkat persaingan yang begitu tinggi di industri ini. Untuk dapat bersaing dengan para kompetitor, kelola dengan lebih mudah bisnis retail Anda menggunakan software retail. Dengan menggunakan Hash Retail Innovation dari HashMicro Anda dapat menjaga ketersediaan stok, produktivitas karyawan, manajemen pelanggan, hingga transaksi keuangan secara otomatis. Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan retail Anda dengan software retail. Jika Anda tertarik untuk menggunakan software retail, segera unduh gratis skema perhitungan harga software. Anda perlu mengingat bahwa Anda tidak harus memiliki seluruh teknologi retail yang ada di dalam artikel ini, akan tetapi beberapa teknologi berikut ini sangat layak untuk menjadi pertimbangan. Baca juga 5 Retail Management Software Terbaik di Indonesia Daftar Isi AR & VR Pelacakan Pengiriman Pencarian via Suara BOPIS Self-Service Kiosk Cloud POS Otomatisasi Pemasaran Kesimpulan 1. AR & VR Augmented Reality AR dan Virtual Reality VR semakin populer di kalangan retailer pada tahun ini. Kemampuan kedua teknologi ini dalam bisnis ritel adalah teknologi ini mampu menghadirkan customer experience yang hebat dan juga menarik lebih banyak pengunjung. VR memungkinkan pengunjung toko untuk memasuki “dunia lain” atau realita semu dan membuat mereka seolah-olah berada di sana, sementara AR menghadirkan berbagai visualisasi tambahan dalam realita yang sebenarnya, biasanya berupa gambar, teks, benda bergerak, dan lain-lain. Beberapa retailer yang menggunakan kedua konsep ini adalah Amazon, IKEA, Zara, dan Adidas. Zara menyediakan aplikasi AR yang mengizinkan pengunjung untuk mendapatkan informasi visual mengenai harga pakaian dan bahkan melihat bagaimana pakaian tersebut dikenakan oleh para model hanya dengan memfokuskan kamera smartphone mereka pada area tertentu di dalam toko. Adidas mengusung tema yang tidak kalah seru melalui VR. Produsen sportswear multinasional ini menghadirkan pengalaman in-store di situs web mereka melalui sebuah video yang memperlihatkan suasana toko mereka dalam 360 derajat. Pelanggan bahkan dapat melihat informasi detail mengenai produk-produk mereka dan langsung membeli produk yang mereka inginkan melalui video tersebut. Baca juga 6 Fitur Utama Software Kasir Minimarket untuk Permudah Bisnis Retail Anda 2. Pelacakan Pengiriman Sebagai Contoh Berkembangnya Teknologi Ritel Kini sudah banyak e-commerce yang memberikan kemudahan bagi para pelanggannya untuk melacak status pengiriman pesanan mereka sendiri melalui aplikasi. Jika dahulu hanya pemilik toko yang bisa melacak kurir, kini pelanggan pun bisa. Ini merupakan salah satu strategi terbaik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. 3. Pencarian via Suara Sebagai Contoh Berkembangnya Teknologi Ritel Konsumen cenderung memilih metode berbelanja yang menurut mereka paling praktis. Salah satu metode berbelanja yang saat ini paling digemari oleh konsumen adalah voice-based shopping. Melalui aplikasi seperti Google Home, Amazon Alexa, dan HomePod, konsumen hanya perlu menyebut atau meminta produk yang mereka inginkan dan kemudian mendapatkan berbagai rujukan dalam hitungan detik. Jika Anda ingin agar toko Anda menjadi rujukan oleh Google Home, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah meningkatkan SEO Anda. Simak video berikut ini untuk mempelajarinya. 4. BOPIS Meskipun ecommerce kian meningkat, toko fisik masih menjadi minat konsumen. Menurut survei yang dilakukan oleh TimeTrade, 85 persen konsumen lebih menyukai berbelanja di toko fisik ketimbang online. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka tidak langsung datang ke toko fisik untuk berbelanja. Biasanya, mereka mencari produk yang mereka incar secara online terlebih dahulu, baru kemudian membelinya di toko fisik. Kohl’s adalah salah satu retailer yang menerapkan BOPIS sumber Saat ini, banyak toko ritel yang memanfaatkan fenomena tersebut dengan mengadaptasi strategi BOPIS Buy Online, Pickup In-Store. Mereka mengizinkan pelanggan untuk membeli produk di situs web mereka dan mengambilnya langsung di toko fisik mereka. Beberapa retailer yang mempelopori taktik ini di antaranya Target, Lowe’s, Walmart, Nordstrom, dan The Home Depot. Tahun ini diperkirakan bahwa 86 persen retailer akan mengimplementasikan strategi ini. 5. Self-Service Kiosk Self-Service Kiosk di gerai toko pakaian Newlook sumber Sekarang bukan hanya kafe dan restoran yang menyediakan teknologi ini, tetapi juga berbagai toko ritel. Penggunaan self-service kiosk dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih memuaskan untuk pelanggan. Dengan menggunakan teknologi ritel ini, pelanggan dapat mengecek ketersediaan, menemukan ukuran atau warna produk yang tepat, dan bahkan melakukan pembayaran dengan memasukkan data kartu kredit. Jadi, tidak ada lagi antrian panjang di kasir. 6. Cloud POS Sebagai Contoh Perkembangan Teknologi Ritel Sistem POS dari HashMicro Cloud POS masih menjadi salah satu teknologi ritel paling populer pada tahun ini. Sistem ini tidak hanya membantu mereka mempercepat proses checkout bagi pelanggan, tetapi juga menyimpan data penting seperti detail kartu kredit pelanggan secara lebih aman. Staf tidak harus bergantung pada mesin kasir, karena mereka dapat mengelola pembayaran menggunakan smartphone atau tablet mereka bahkan ketika sekalipun listrik sedang padam. Sistem ini juga merupakan opsi yang terjangkau untuk pengusaha ritel kecil. Cloud POS yang terkenal adalah Cloud POS milik HashMicro. Hal ini karena fitur-fitur yang ada di POS HashMicro lebih lengkap ketimbang yang lainnya. Anda dapat mempertimbangkan harga jika Anda ingin mengimplementasikan cloud POS dari Hashmicro. Ketahui skema perhitungan harga cloud POS dari Hashmicro menyesuaikan kebutuhan perusahaan Anda. 7. Otomatisasi Pemasaran Kini telah semakin banyak retailer yang menyadari betapa signifikannya solusi otomatis terhadap efisiensi aktivitas bisnis mereka, termasuk juga pemasaran. Semakin banyak pelanggan, maka semakin kompleks campaign yang harus dijalankan, sebab pelanggan memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda. Email marketing campaign dari Amazon sumber Software otomatisasi pemasaran mengizinkan retailer untuk mensegmentasikan pelanggan dan membuat campaign yang tertarget. Campaign dapat dikustomisasi dan disesuaikan dengan preferensi pelanggan, begitu pula dengan newsletter. Retailer juga dapat memberikan trigger untuk mengirim campaign berdasarkan aksi yang dilakukan oleh pelanggan mereka, misalnya; Amazon mengirimkan email tentang rekomendasi produk kepada pelanggan mereka setelah mereka membeli produk yang serupa. Baca juga 5 Software Retail Terbaik di Indonesia 2022 Kesimpulan Industri retail merupakan industri yang banyak digeluti oleh masyarakat saat ini. Industri ini memiliki potensi yang sangat cerah untuk masa depan. Hal inilah yang menjadikan banyak masyarakat Indonesia kemudian mendirikan berbagai usaha retail. Namun, mengelola usaha retail secara manual bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika usaha tersebut memiliki banyak cabang yang tersebar luas. Hal inilah yang menjadikan mereka membutuhkan software retail terlengkap untuk mengelolanya secara optimal. HashMicro menyediakan software retail yang terintegrasi satu sama lain sehingga mampu mengelola puluhan cabang usaha dengan satu aplikasi. Anda mampu mengelola usaha retail Anda dari mana saja dan kapan saja. Hal inilah yang menjadikan setiap perusahaan memerlukan software retail untuk bisnis mereka. Dapatkan teknologi terkini yang memudahkan pengelolaan bisnis dengan menggunakan software ERP dari HashMicro. Tingkatkan efisiensi bisnis retail Anda ke level tertinggi sekarang juga! Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jonathan Kurniawan penulis konten yang memiliki passion yang dalam dalam menulis dan teknologi. Berkomitmen untuk menulis konten yang informatif, menarik, dan bermakna bagi pembaca, Jonathan terus menciptakan konten yang membuat pembaca merasa terhubung dan terinspirasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Makalah ini merupakan Draft dari Makalah yang Telah dipublikasikan di Jurnal Manajemen Maranatha, Mei 2020, dengan judul The information technology industrial revolution and its role in building business strategy of global retail, L Ellitan - Jurnal Manajemen Maranatha, 2020 - Revolusi Industri IT dan Perannya dalam Membangun Raksasa Ritel Global Lena Ellitan Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Unika Widya Mandala Surabaya e-mail ellistya lena Abstract Artikel ini akan memfokuskan kepada pembahasan mengenai keberhasilan raksasa ritel global dan bagaimana IT mendukung keberhasilan serta eksistensinya. IT juga menjadi alasan mengapa ritel konvensional kalah bersaing dengan ritel online atau e-commerce. IT merupakan sebuah katalisator untuk perubahan yang saling melengkapi, yang memicu inovasi-inovasi baru yang saling melengkapi dalam proses bisnis, seperti menemukan cara baru untuk meraih pelanggan, dan cara baru untuk berkomunikasi dengan pemasok maupun konsumen. Demikian pula yang terjadi pada industri ritel global, mereka secara kontinyu akan berevolusi mengikuti perkembangan di Industri dan Society Perusahaan Ritel global era ini merupakan pioner yang memanfaatkan revolusi industri lalu membangun dinasti sendiri dalam ritel model baru yang diperkenalkan oleh industry ritel global. Key words Information Technology, Revolusi Industri Society dan Perusahaan Retail on line Raksasa Pendahuluan Kebutuhan dalam mengolah laju informasi yang semakin banyak dan cepat, memaksa perusahaan untuk tetap terus melakukan inovasi di bidang teknologi informasi dan perangkatnya. Aliran gelombang dan arus informasi yang besar harus segera diolah dan digunakan oelh perusahaan untuk dapat menjaga dan meningkatkan kinerja bisnisnya. Revolusi industri yang terjadi disertai dengan perkembangan IT yang sangat pesat, termasuk dalam pengembangan perusahaan retail baik skala kecil menengah sampai dengan skala global Nagy, 2018. Makalah ini akan memfokuskan kepada pembahasan keberhasilan raksasa ritel global dan bagaimana IT mendukung keberhasilan serta eksistensinya. Raksasa Retail adalah model bisnisnya yang juga berevolusi dan berkembang mengikuti revolusi industri serta perkembangan IT tersebut hal ini juga menjadi alasan mengapa ritel konvensional kalah bersaing dengan ritel online atau e-commerce. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga membawa perubahan kebiasaan masyarakat, sehingga revolusi model bisnis pada era industri ini menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut Muljani dan Ellitan, 2019. Teknologi informasi merupakan sebuah katalisator untuk perubahan yang saling melengkapi, yang memicu inovasi-inovasi baru yang saling melengkapi dalam proses bisnis, seperti menemukan cara baru untuk meraih pelanggan, dan cara baru untuk berkomunikasi dengan pemasok maupun konsumen. Perubahan ini memiliki efek jangka panjang pada kemampuan perusahaan itu sendiri dalam menciptakan barang dan jasa. Sebagai contoh, hal tersebut bisa dilihat di awal berdirinya perusahaan Amazone. hykAmazone awalnya memulai roda usahanya dengan hanya menjual buku secara online namun sekarang menjamah keberbagai hal mulai dari DVD, pakaian, hingga web hosting CDN Content Delivery Networks. Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa untuk berada pada tahap ini amazone telah mengikuti perkembangan IT, memanfaatkan IT dan melakukan inovasi di bidang IT itu sendiri serta menggunakan IT sebagai untuk mendukung mengembangan proses bisnis. Lebih jauh lagi tidak hanya Amazon namun secara umum revolusi industri yang terjadi saat ini banyak berperan dalam membangun usaha e-commerce skala global. Revolusi Model Bisnis pada Era Industri Revolusi model Bisnis pada Era Industri banyak memberikan surprise dan layanan cepat kepada konsumen. Seringkali kali konsumen dibuat penasaran oleh suatu fenomena dari manakah sumber pendapatan perusahaan ketika memberikan layanan tanpa berbayar alias gratis atau bahkan memberikan jasa dengan menawarkan subsidi sehingga jasa yang diberikan jauh lebih murah ketimbang yang disediakan oleh pasar. Itulah yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang merajai pada era Revolusi Industri sebagaimana dilakukan Google, Facebook, Uber, Airbnb, dll Natalia dan Ellitan, 2019. Perusahaan-perusahaan tersebut berhasil merebut hati para konsumen sehingga tanpa sadar mereka terjerat menggunakan jasa yang disediakan, dan tanpa sadar pula para pengguna tadi telah menjadi komoditas yang dapat dijual kembali kepada perusahaan komersial lainnya. Lalu-intas traffic pengguna layanan yang telah melalui proses produksi menjadi komoditas untuk menghasilkan pendapatan secara tidak langsung. Terlebih lagi hal ini didukung adanya impementasi Finansial Teknologi yang dikenal dengan istilah FinTech Koesworo, et al., 2019. Dalam revolusi industri ada beberapa hal yang dapat membuat suatu model usaha sukses Morrar, 2017. Pertama, perusahaan menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat kebanyakan, Kedua, inovasi tanpa akhir. Ketiga, model monopolistik kapitalisme baru, Keempat, model pemasaran yaitu model pemasaran yang melihat customer tidak hanya sebatas pengguna produk tetapi melihat konsumen dari multi dimensinya sebagai manusia sehingga konsumen akan memilih produk yang memuaskan keinginannya untuk berpartisipasi, berkreasi, komunitas, dan idealismenya. Perusahaan pada era ini cenderung mencari masalah untuk dipecahkan yang juga kemudian mengambil keuntungan secara tidak langsung soft selling, merupakan ciri-ciri dari pemasaran di era ini. Inovasi sepertinya menjadi kata kunci dalam berkompetisi pada era ini karena inovasi yang dapat menjawab permasalahan dan inovasi pula yang dibutuhkan dalam menciptakan model bisnis yang dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan. Pada era ini, perusahaan komersial yang mampu memberi dampak positif kepada kemaslahatan manusia akan menjadi besar dan semakin besar dampak positif yang diberikan, maka akan semakin besar perusahaan tersebut. Aspek-aspek yang sudah dibahas di atas tadi dapat dilihat secara nyata pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan e-commerce yang sekarang bermunculan. Demikian pula yang terjadi pada industri ritel global, mereka secara kontinyu akan berevolusi mengikuti perkembangan di Industri dan Society Perusahaan Ritel global era ini merupakan pioner yang memanfaatkan revolusi industri lalu membangun dinasti sendiri dalam ritel model baru yang mereka kenalkan. Selanjutnya secara nyata dapat dilihat bahwa perusahaan e-commerce memanfaatkan IT dalam merevolusi Industri ritel dunia Yeming, 2018. Berbagai Strategi E-Business Pada Perusahaan Ritel Global Ritel global adalah proses pemasaran dan penjualan produk ke konsumen akhir dengan cakupan konsumen secara global international dalam menjalankan ritel global ada beberapa perusahaan yang dapat dikaji serta diperhatikan konsep e-bussiness nya, Bukan hanya Amazon namun banyak perusahaan-perusahaan lain yang lebih muda dari amazone seperti tokopedia , lazada , dan perusahaan e-commerce lainnya mulai bermunculan dan turut ikut serta meraih kesuksesan dalam ranah ini. Kesuksesaanya bahkan membawa dampak bagi ritel konvensional sehingga mungkin muncul pertanyaan, mengapa Amazon , Tokopedia , Lazada dapat memperoleh kesuksesan, yang menjadi alasan utama ialah mereka mampu memberdayakan IT yang seiring dengan revolusi industri Amazon dan Berbagai Strategi Bisnisnya adalah perusahaan online besar yang memanfaatkan dengan baik keadaan ini. telah melakukan berbagai usaha untuk memberikan layanan terbaik dan harga yang wajar. Amazone adalah salah satu perusahaan tersukses yang ada , konsep bisnis amazone sangatlah populer dan digemari semenjak awal mula puncak kesuksesan amazone. Amazon kembali membuktikan diri sebagai perusahaan ritel online yang terkuat di dunia saat ini, bahkan pada saat dunia tengah mengalami pelemahan perekonomian. Amazon mencatatkan hasil kuartal keempat tahun 2018 yang kuat, padahal ritel lainnya justru sedang berjuang untuk menghambat laju pelemahan penjualannya. Pada bagian berikut artikel ini akan diuraikan strategi yang diterapkan Amazon dalam menjalankan perusahaannya, antara lain Ludfi, 2018 Pertama adalah strategi diskon, diversifikasi dan Amazon prime. Penggerak utama yang mendorong pertumbuhan pendapatan Amazon adalah kebijakan harga yang kompetitif. Amazon menggencarkan strategi diskon demi menarik pembeli. Rupanya ini berhasil, karena menurut ComScore traffic Amazon menanjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dibandingkan dengan traffic eBay yang justru turun Pendapatan Amazon melonjak 18% ke level $ miliar, sementara laba bersih Amazon naik 9% mencapai 52 sen per lembar saham, melampaui ekspektasi analis 39 sen per lembar saham. Diversifikasi yang dilakukan Amazon di luar lini produk awal juga berperan penting. Lini produk Amazon awalnya hanya buku, musik dan film saja, namun sekarang juga meliputi elektronik hingga merchandise umum lainnya. Penjualan elektronik dan merchandise ini pada kuartal IV melonjak 31%, sementara itu, penjualan media buku, musik, dan film hanya tumbuh sebesar 9% saja. Selain itu, strategi yang berperan besar dalam kuatnya hasil kuartalan Amazon adalah program Amazon Prime, yakni program membership dimana anggotanya hanya perlu membayar $79 setahun, dengan benefit antara lain bebas biaya pengiriman. Tentunya bagi pelanggan ini merupakan penawaran yang menggiurkan, karena dalam setahun mereka tidak perlu lagi membayar biaya pengiriman. Kedua adalah Customer Relationship Management CRM. Customer Relationship Management CRM merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka Ellitan dan Anatan, 2007. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan berbagai sarana dalam usahanya untuk meningkatkan Customer Relationship Management CRM. Secara khusus perusahaan berusaha memberikan layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun shareholder. Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara mereka melalui hubungan dengan pelanggan Anatan dan Ellitan, 2018. Untuk mengimplementasikan sebuah strategi CRM, diperlukan paling tidak 3 tiga faktor kunci yaitu Orang-orang yang profesional kualifikasi memadai, Proses yang didesain dengan baik dan Teknologi yang memadai leading-edge technology. Tenaga yang profesional tidak saja mengerti bagaimana menghadapi pelanggan tetapi juga mengerti cara menggunakan teknologi untuk CRM. Apapun tanpa desain yang baik akan gagal, begitu juga CRM. Perusahaan pengguna CRM harus sudah mengetahui tujuan business objectives dan tuntutan bisnis business requirements yang diinginkan dari implementasi CRM ini. Amazon juga memiliki infrastruktur untuk CRM. Infrastruktur CRM Amazon adalah sebagai berikut Ludfi, 2018 1.Data pelanggan yang terintegrasi. Kemampuan untuk mengakses, mengolah dan memproses semua yang berhubungan dengan pelanggan adalah salah satu kunci suksesnya CRM. Tanpa data dan informasi yang jelas tentang pelanggan maka akan sulit mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Hubungan yang baik dengan pelanggan adalah dengan melayani dimanapun mereka, kapanpun juga, dan dengan sarana apapun. Sebagai contoh adalah memberikan pelayan 24 jam. 2. Bisnis proses yang terintegrasi. Lingkungan bisnis harus terintegrasi, sebagai contoh bila penjualan dan pelayan terpisah. Penjualan selama siklus penjualan dan pelayanan setelah aktivitas penjualan, naka pelanggan akan mendapatkan jawaban yang berbeda tergantung dengan siapa mereka berbicara. Pelanggan memerlukan pelayanan baik pada saat membeli maupun setelahnya. 3. Extended enterprise yang terintegrasi. Untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk, maka suatu perusahaan harus bekerja sama dengan mitranya, dengan vendor infrastruktur CRM melalui internet dan intranet. Dengan infrastruktur ini , maka perusahaan dan partner dapat berbagi informasi, berkomukasi dan berkolaborasi dengan menggunakan aplikasi web. Alibaba dan Strategi Bisnis yang dilakukannya Konsep bisnis Alibaba menurut Yeming 2018 adalah memulai dari bisnis e-commerce dan menjadikan bisnis tersebut gaya hidup. Alibaba mengusung konsep ritel baru yang diharapkan dapat mempermudah hidup dengan demikian alibaba memiliki beberapa produk untuk mewujudkan konsep tersebut produk-produk yang dimiliki oleh alibaba adalah Ariyanti, 2018 Pertama adalah merupakan perusahaan e-commerce yang didirikan Jack Ma dan rekannya pada tahun 1999. Alibaba telah menjadi salah satu e-commerce raksasa di dunia. Jumlah pembeli di situs diklaim sudah menjangkau 190 negara. Penggunanya tidak hanya individu, tapi juga pengecer, produsen, pedagang besar, Usaha Kecil Menengah UKM yang bergerak di bisnis ekspor impor, maupun agen perdagangan. Kedua adalah Produk ini lahir karena Alibaba tidak hanya ingin berkutat pada Selanjutnya Alibaba menghadirkan situs Situs jual beli lokal untuk barang eceran maupun grosiran. Jadi mirip pasar grosir tapi via online. Barang-barang yang dijual beragam, mulai dari aksesoris, pakaian, perabotan rumah tangga, sampai produk minuman dan makanan lokal. Biasanya para pedagang besar ritel di China mendapat pasokan dari situs tersebut. Produk Alibaba yang ketiga yaitu Taobao. Taobao merupakan situs e-commerce atau marketplace yang hampir mirip dengan e-Bay. Taobao berdiri pada tahun 2003. Sejak Juni 2011, Jack Ma menyatakan akan membagi Taobao menjadi tiga perusahaan yang berbeda, yaitu eTao, Taobao Mall, dan Taobao Marketplace. Dalam proses layanan pelanggan, Taobao memiliki layanan agen belanja untuk mempermudah pelanggan dari asing atau dari luar China untuk menggunakan layanan mereka. Popularitas ponsel pintar dimanfaatkan Alibaba untuk melirik bisnis e-commerce yang ramah bagi pengguna ponsel. Produk keempat yaitu Alimama. Selang empat tahun kemudian setelah dikeluarkannya Taobao, Alibaba kembali melakukan ekspansi bisnis. Pada tahun 2007 Alibaba mendirikan perusahaan di bidang teknologi pemasaran bernama Alimama. Alimama menyediakan platform yang menjawab kebutuhan pedagang, di mana para pedangang bisa menaruh display pemasaran di situs web dan aplikasi pihak ketiga. Dengan demikian jangkauan promosi dan pemasaran para pedagang yang tergabung dalam Alimama akan semakin luas. Produk Alibaba selanjutnya yang kelima adalah Tmall. Pada tahun 2008, Alibaba mengembangkan platform Business to Consumer B2C yang disebut TMall. Target yang dibidik adalah masyarakat kalangan atas karena platform ini menawarkan layanan premium. Kehadiran TMall telah menarik merek-merek asing untuk menggunakan platform tersebut. Keenam adalah Alibaba Cloud, Alibaba Cloud adalah perusahaan besutan Alibaba berdiri pada 2009. Perusahaan ini bermain di bisnis layanan cloud computing yang bisa digunakan para pelaku bisnis di China maupun negara lain di dunia, baik itu UKM, perusahaan besar, startup, maupun instansi pemerintah. Alibaba terus mengembangkan produk yang Ketujuh yaitu Ali Express. Setelah satu dekade, Alibaba terus melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan jasa logistik atau pengiriman barang di tahun 2010 bernama Ali Express. Dengan layanan tersebut, pembeli dari negara lain dapat membeli produk secara langsung melalui pedagang besar di China. Kedelapan adalah Cainiao Network. Perusahaan jaringan logistik yang dihadirkan Alibaba adalah Cainiao Network. Ada satu visi yang ingin dicapai, yakni untuk mengirim pesanan ke konsumen dalam waktu 24 jam di wilayah China dan hanya butuh waktu 72 jam ke negara lain. Produk Alibaba berikutnya adalah Ant Financial. Alibaba Grup pun ingin menjajal peruntungan dengan mendirikan fintech, Ant Financial pada tahun 2014. Kini, Ant Financial merupakan raksasa fintech asal China yang mendunia melalui aplikasi Alipay. Ant Financial menawarkan layanan inklusi keuangan yang aman bagi usaha kecil serta membangun sistem kredit bersama. Ant Financial pada 1 November 2016, resmi menyuntikkan dana ke perusahaan Ascend Money yang merupakan induk perusahaan dari layanan e-money True Money. True Money sudah ada di Indonesia sejak September 2015 setelah mengakuisisi pemilik lisensi e-money di Indonesia, Witami Tunai Mandiri. Pada tahun 2016 Alibaba mendirikan Alibaba Pictures. Hal ini menunjukkan Ekspansi terus meluas, Alibaba Grup bermain di bisnis film dan hiburan dengan mendirikan Alibaba Pictures. Perusahaan ini langsung membeli saham minoritas pemilik DreamWorks Pictures. Selain itu, merogoh ratusan juta dolar AS untuk membeli saham divisi sinema perusahaan China Wanda Film, dan berinvestasi di dua film ternama. Terakhir saat ini Alibaba memiliki Youku. Youku adalah salah satu situs video streaming paling populer di China. Berkat kehadiran Youku, pendapatan Alibaba dari sektor ini melonjak lebih dari 40 persen setiap tahun. Tokopedia dan Strategi Bersaing di Era Industri Tokopedia hadir sebagai e-commerce baru yang inovatif dan mengusung konsep kumpulan berbagai toko online di Indonesia. Segala aktivitas jual beli dan proses transaksi akan dijamin keamanannya melalui perantaraan Tokopedia. Konsep ini diharapkan dapat mewujudkan suatu bentuk mall online yang memprakarsai dan mengkoordinasi sejumlah transaksi e-commerce Marixon, 2019. Keunggulan yang Diberikan Tokopedia adalah bahwa Menjadi penjual di Tokopedia tidaklah toko online dapat dilakukan secara itu ada sejumlah fasilitas dan fitur-fitur yang mendukung kemudahan berbisnis yang bisa diperoleh oleh penjual. Selain fasilitas berupa management toko, pengklasifikasian produk dan proses transaksi, penjual juga akan mendapatkan sub domain untuk mempermudah akses menuju toko online milik penjual. Proses pemasaran produk di Tokopedia dapat dilakukan dengan memajang produk-produk pada etalase toko menggunakan fitur Etalase. Dengan demikian kesempatan untuk memperoleh pelanggan-pelanggan baru menjadi semakin besar. pihak penjual juga akan diberikan fasilitas untuk menghitung ongkos kirim dan tracking order dengan mudah tanpa harus mengakses langsung ke website yang menyediakan jasa pengiriman paket. Hal ini dapat dilakukan karena Tokopedia sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan jasa delivery terbesar di Indonesia. Cukup masukkan informasi ukuran produk dan daerah tujuan pengiriman, maka Tokopedia segera membantu proses penghitungan ongkos kirim dengan cepat dan akurat. Proses transaksi pembayaran juga akan berlangsung aman melalui escrow account resmi milik Tokopedia. Tim Tokopedia akan mengirimkan jumlah pembayaran kepada penjual setelah mendapatkan konfirmasi penerimaan barang dari pihak pembeli. Panduan lebih lanjut mengenai proses tersebut bisa dilihat di website Tokopedia. Sementara bagi customer yang ingin membeli produk di Tokopedia, hal yang perlu dilakukan hanyalah mengetik nama produk di kolom pencarian atau menelusuri masing-masing kategori produk pada website Tokopedia. Melalui fitur komunikasi Tokopedia yang diberi nama “Talk About It”, pelanggan juga dapat berinteraksi secara komunikatif untuk membicarakan produk yang ingin dibeli. Setelah penjelasan berbagai strategi ketiga contoh retail raksana tersebut ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Alibaba bisa menjadi salah satu perusahaan terbesar di china karena mereka memiliki beberapa stategi bisnis yang sukses seperti Yeming, 2018 1. Ekspansi Bisnis Secara Global Perusahaan Alibaba melakukan bisnis secara global ke berbagai negara untuk memasarkan produknya. Contohnya LAZADA yang dipasarkan ke negara-negara asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dll. Dalam hal ini Alibaba ingin terus berekspansi untuk mengembangkan bisnisnya 2. Fokus Pada Pelanggan. Alibaba disini selalu memiliki fokus utama dalam hal ini kepada pelangganya. Disini Alibaba ingin selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Karena kepuasan maupun kepercayaan pelanggan bisa membuat pelanggan bertahan dan selalu betah menggunakan produk-produk Alibaba 3. Investasi ke beberapa perusahaan. Sebagai perusahaan besar, Aliaba tidak lupa untuk melakukan investasi untuk berkembang. Disini Alibaba melakukan beberapa investasi ke beberapa perusahaan seperti ke Amazon, Tokopedia, LAZADA, dll. Disini Alibaba ingin mendapatkan feedback yang menguntungkan dari perusahaan yang mereka investasikan karena mereka percaya bahwa perusahaan yang mereka investasikan akan berkebembang dan menghasilkan keuntungan yang besar Kesimpulan Dalam perkembangan ritel global , perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce lambat laun menjadi raksasa yang sangat besar dibidangnya. Semua hal tersebut diawali oleh perkembangan IT pada revolusi industri Revolusi inilah yang kemudian melahirkan konsep bisnis e-commerce yang adalah konsep ritel yang baru. Konsep Ritel baru ini menawarkan banyak kemudahan bagi konsumennya hal tersebutlah yang dapat dikatakan menjadi daya tarik utama hampir seluruh perusahaan e-commerce yang ada. Dewasa ini raksasa ritel tidak hanya menjajakan kemudahan dan keamanan saja dalam bertransaksi namun juga menawarkan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari produk-produk e-commerce diluar jasa marketplace contohnya seperti alipay dan sebagainya. Hal ini dapat diamati sebagai fenomena yang menarik dimana raksasa ritel tidak hanya fokus menjual barang namun juga menjual jasa yang berfungsi untuk memudahkan layanan hal tersebut lah yang membangun para raksasa ritel global. Dengan kemanjuan teknologi yang semakin canggih akan lebih memudahkan semua pihak baik industry, perusahaan, konsumen, dan masyarakat pada umumnya dalam segala hal. Transformasi ini akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Inovasi dalam Industri dan Masyarakat akan mencapai masyarakat berwawasan ke depan yang memecah rasa stagnasi yang ada dan dinamika bisnis maupun masyarakat akan semakin tinggi. Daftar Pustaka 1. Anatan, L. & Ellitan L. 2018. Suppy Chain Managemet Teori dan Aplikasi, Alfabeta Bandung, Edisi ke 2. 2. Wang, Yeming 2018, 15 Agustus dikutip 8 September 2019 dari Konsep Ritel Baru Untuk Dunia dari Alibaba dunia-dari-alibaba 3. Ariyanti, Fiki 2018, 13 November dikutip 8 September 2019 dari Mengenal Alibaba Grup, Kerajaan Bisnis Milik Jack Ma dari China 4. Ellitan, L. & Anatan, L 2007 Strategi Bersaing dalam Service Driven Economy, Andi Offset Yogyakarta. 5. Koeworo, Y., Muljani, N., & Ellitan, L. 2018. Fintech In The Industrial Revolution Era International Journal of Recearch Culture Society, Vol 3 Issue 9, p. 3-9. 6. Morrar, R., Arman, H., and Mousa, S, 2017 The Fourth Industrial Revolution Industry A Social Innovation Perspective. Technology Innovation Management Review, 711, 12-20. 7. Marikxon dikutip 8 September 2019 dari Tokopedia ~ eCommerce Lokal Berkonsep Mall Online 8. Muljani, Ninuk & Ellitan, Lena., 2019. Developing Competitiveness in Industrial Revolution International Journal of Trend in Research and Development, Volume 65, p. 1-3 9. Nagy, J., Oláh, J., Erdei, E., Máté, D. and Popp, J., 2018 The Role and Impact of Industry and the Internet of Things on the Business Strategy of the Value Chain—The Case of Hungary. Sustainability, 10, 1-25. 10. Natalia, I and Ellitan, L 2019 Srategies to Achieve Competitive Advantage in Industrial Revolution International Journal of Research Culture Society, 3 6. pp. 10-16. 11. Hakim, Ludfi 2018, 10 April Dikutip 8 september 2019 dari Konsep E-Business Pada Perusahaan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this industrial revolution instills intelligent technology that can connect with various fields of human life. The industrial revolution will bring many changes with all the consequences, the industry will be increasingly competitive and efficient. Digitalization in various fields will result in cost savings and value creation. This development has made digital capabilities very important to advance in industry Industry will be a big advantage for companies that fully understand what that means to them. These changes in nature will transcend company boundaries and perhaps the national boundaries of the country where this business applies. Companies that succeed in transforming and meeting the needs of consumers will gain a competitive advantage. Competitive strategy in the face of industrial revolution for personal, company and organization is to adapt to existing changes. The creation of sustainable competitive advantages is an important factor in strategic management, because with these competitive advantages companies are able to continue to operate, win competition and achieve company fundamental dalam lingkungan bisnis dan perekonomian telah menciptakan perubahan dramtis pada kondisi persaingan dan perekonomian dunia. Perubahan lingkungan bisnis yang makin kompetitif dan tidak dapat diprediksi, meningkatnya persaingan dan kolaborasi antar perusahaan-perusahaan multinasional yang disertai munculnya wilayah-wilayah negara yang memiliki kesepakatan perdagangan bebas seperti Amerika Utara, ASEAN, Eropa Barat mengakibatkan makin kaburnya batas-batas negara baik dari segi investasi, operasi industri dan informasi yang mengarah pada internasionalisasi dan globalisasi. Globalisasi perekonomian mengakibatkan munculnya tantangan bagi perusahaan yang menuntut perusahaan untuk dapat lebih fleksibel dan dapat beradaptasi terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Disisi lain, globalisasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang sehingga memiliki daya saing yang kuat. Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan perlu membuat perencanaan yang tepat melalui aplikasi strategi yang memfokuskan pada lingkungan internal melalui pengembangan kapabilitas dan kompetensi perusahaan maupun eksternal perusahaan melalui pengembangan kemitraan strategik dengan pesaing maupun pemasok dan pengembangan hubungan yang baik dengan konsumen. Pilihan strategi yang tepat sangat menentukan daya saing dan sustainabilitas perusahaan. Pengembangan kapabilitas dan kompetensi internal perusahaan dilakukan dengan memfokuskan pada upaya menciptakan keunggulan bersaing baik melalui strategi core competence, kompetensi bidang fungsional, time based competition, inovasi produk da kapabilitas teknologi, maupun mengalikasikan praktik manajemen modern seperti total quality management TQM. Fokus pada lingkungan eksternal diantaranya adalah kompetitor dan konsumen juga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Pengembangan kerjasama bisa dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu upstream collaboration atau backward integration kerjasama dengan pemasok, downstream collaboration atau forward integration kerjasama dengan konsumen, dan lateral collaboration kerjasama dengan kompetitor. Kerjasama dengan pemasok maupun kompetitor bisa dilakukan melalui kerjasama dalam suatu rantai pasokan maupun kerjasama dalam suatu kemitraan bisnis berbasis koordinasi dengan kompetitor seperti yang ilakukan oleh Toyota dan Daihatsu dalam memproduksi mobil Xenia dan Avanza pada tahun 2004. Pelanggan potensial merupakan faktor yang sangat penting dalam menjamin kelangsungsan hidup perusahaan. Untuk itu diperlukan penciptaan kerjasama yang baik melalui pemmberian kualitas pelayanan yang baik, membangun hubungan yang baik dengan konsumen melalui customer relationship management CRM, dan menciptakan nilai pelanggan sehingga terwujud kepuasan dan loyalitas konsumen. Buku ini disusun untuk memberikan wawasan dan pemahaman akan pentingnya strategi bersaing bagi perusahaan dalam kondisi persaingan bisnis global saat ini. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan milik masyarakat domestik masih jauh tertinggal dibandingkan perusahaan-perusahaan asing seperti dibahas dalam studi empiris tentang keselarasan lingkungan bisnis, strategi manufaktur, dan adopsi teknologi pada perusahaan manufaktur di Indonesia pada buku “Berbagai isu strategik dalam era baru manufaktur” baik dalam hal penguasaan teknologi hingga prioritas kompetitif perisahaan yang masih cenderung berorientasi pada biaya rapid pace of technological developments played a key role in the previous industrial revolutions. However, the fourth industrial revolution Industry and its embedded technology diffusion progress is expected to grow exponentially in terms of technical change and socioeconomic impact. Therefore, coping with such transformation require a holistic approach that encompasses innovative and sustainable system solutions and not just technological ones. In this article, we propose a framework that can facilitate the interaction between technological and social innovation to continuously come up with proactive, and hence timely, sustainable strategies. These strategies can leverage economic rewards, enrich society at large, and protect the environment. The new forthcoming opportunities that will be generated through the next industrial wave are gigantic at all levels. However, the readiness for such revolutionary conversion require coupling the forces of technological innovation and social innovation under the sustainability Chain Managemet Teori dan Aplikasi, Alfabeta BandungL AnatanL EllitanAnatan, L. & Ellitan L. 2018. Suppy Chain Managemet Teori dan Aplikasi, Alfabeta Bandung, Edisi ke Mengenal Alibaba GrupFiki AriyantiAriyanti, Fiki 2018, 13 November dikutip 8 September 2019 dari Mengenal Alibaba Grup, Kerajaan Bisnis Milik Jack Ma dari China Page8Fintech In The Industrial Revolution Era KoeworoN MuljaniL EllitanKoeworo, Y., Muljani, N., & Ellitan, L. 2018. Fintech In The Industrial Revolution Era International Journal of Recearch Culture Society, Vol 3 Issue 9, p. 3-9. Bagi kamu yang suka berbelanja online, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk membuka aplikasi e-commerce pagi-pagi atau bahkan tengah malam untuk memeriksa berbagai produk yang tersedia. Bahkan, ketika ada promo diskon di tanggal tertentu, mungkin akan menunggu untuk mengikuti penjualan kilat yang diadakan. Terkadang, sepertinya lebih sering membuka aplikasi e-commerce daripada membuka buku pelajaran. Tahukah kamu bahwa keberadaan e-commerce yang semakin marak saat ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi bisnis ritel? Sebelumnya, bisnis ritel hanya dilakukan secara langsung melalui pertemuan antara pembeli dan penjual di toko-toko offline. Nggak ada tuh, yang namanya belanja tinggal klik-klik doang, eh, nggak lama kemudian terdengar suara… “Pakeet..!!” Setelah mendengar suara itu, kamu dengan cepat bangkit dari tempat tidur dan berlari ke depan pintu rumah. Beberapa detik kemudian, kamu tersenyum bahagia sambil memegang kotak paket yang baru saja diterima. Kemudian, kurir yang mengirimkan paket akan mengambil foto kamu bersama kotak paket sebagai bukti bahwa paket sudah diterima dengan baik. Industri Ilustrasi Industri kamu ketahui, bahwa belanja online melalui e-commerce mulai marak terjadi pada era Industri Di era ini, kegiatan industri telah terdigitalisasi secara menyeluruh sehingga sering disebut sebagai era digital. Dalam era Industri akses internet dan perangkat digital telah tersebar luas dan dimiliki oleh hampir semua kalangan. Hal ini menyebabkan kegiatan belanja online melalui e-commerce semakin populer dan diminati oleh banyak orang. Belanja online melalui e-commerce kini menjadi hobi baru bagi berbagai kalangan, mulai dari remaja yang gemar nongkrong di café, ibu-ibu pecinta drama Korea, hingga bapak-bapak pensiunan yang senang menikmati kopi sambil membaca koran di teras rumah. Di masa lalu, kegiatan jual-beli dan perindustrian masih belum berkembang seperti sekarang. Untuk lebih memahami, mari kita bahas secara rinci perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah terjadi. Perkembangan Teknologi Ilustrasi Perkembangan Teknologi. Perkembangan teknologi bisnis ritel dimulai sejak abad ke-18 ketika mesin uap ditemukan oleh James Watt. Kemudian, teknologi mesin uap ini dimanfaatkan oleh industri untuk mendukung kegiatan produksi. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh mesin uap. Era ini dikenal sebagai Industri Ketika mesin uap ditemukan pada masa Industri perusahaan mulai memusatkan perhatiannya pada kegiatan produksi barang. Hal ini disebabkan karena mesin uap dapat menggantikan peran tenaga manusia dalam proses produksi, sehingga produksi barang dapat dilakukan secara lebih mudah dan dalam jumlah yang lebih besar. Pada perkembangan selanjutnya setelah Industri mesin-mesin uap mulai ditinggalkan dan digantikan oleh mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik. Perubahan ini terjadi pada abad ke-19. Pada abad ke-19, mesin-mesin bertenaga listrik mulai menggantikan mesin uap dalam proses produksi dan perakitan. Industri pada masa ini dikenal sebagai Industri Selain itu, terdapat pula pengembangan teknologi seperti pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang. Namun, perkembangan industri ini berakhir dengan munculnya Industri pada abad ke-20. Industri dicirikan oleh adopsi sistem otomatisasi yang terintegrasi dengan teknologi komputer. Perkembangan teknologi digital dan internet menjadi ciri khas dari industri ini, sehingga teknologi ini mulai digunakan untuk mendukung kegiatan selain perindustrian, seperti komunikasi. Industri merupakan pengembangan dari Industri yang ditandai dengan adanya pengembangan teknologi Artificial Intelligence AI yang mendukung berbagai macam teknologi seperti komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, serta neuroteknologi. Semua teknologi ini mendukung kegiatan industri secara lebih canggih dan efisien. Perkembangan Marketing Ilustrasi Perkembangan Digital Marketing. Dalam sejarahnya, kegiatan pemasaran pada bisnis ritel mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi. Dimulai dari Marketing hingga saat ini telah berkembang hingga mencapai Marketing Marketing adalah periode di mana kegiatan pemasaran masih terfokus pada produksi barang, atau dikenal dengan istilah Product Centric. Perusahaan berusaha memproduksi sebanyak mungkin barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada Marketing kegiatan pemasaran mulai bergeser fokus dari produksi barang menjadi orientasi pada kebutuhan konsumen atau Customer Centric. Konsumen dianggap sebagai raja yang harus dilayani dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginannya. Kemudian, kegiatan marketing berkembang lagi menjadi Marketing yang menitikberatkan pada pendekatan humanis terhadap konsumen. Pada Marketing perusahaan mengedepankan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat, dan menganggap konsumen sebagai individu yang memiliki peran penting dalam menciptakan kebaikan bersama. Pada Marketing konsumen tidak hanya dilihat sebagai pembeli produk, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kebutuhan, keinginan, dan harapan terhadap produk yang dijual oleh perusahaan. Marketing membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dengan lebih detail. Proses pendekatan yang dilakukan bertujuan agar perusahaan dapat memperoleh ide-ide baru untuk produk dan masukan untuk memperbaiki produk yang sudah ada. Marketing merupakan evolusi terbaru dalam kegiatan pemasaran yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Marketing yang lebih fokus pada pendekatan kepada konsumen. Namun, pada Marketing pendekatan tersebut dilakukan secara lebih ekstensif dengan mengkombinasikan interaksi secara offline dan online. Selain itu, perusahaan juga menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi konsumen melalui interaksi antara mesin dan mesin Machine to Machine atau antara manusia dan manusia Human to Human. Perubahan Perilaku Konsumen Perubahan Perilaku Konsumen. Perkembangan teknologi dalam bisnis ritel telah mengubah perilaku konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian secara online. Apa sebenarnya penyebab di balik perubahan perilaku konsumen ini? Ketika konsumen berbelanja secara online, pengalaman belanja yang diperoleh dapat membuat konsumen ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Dengan berbelanja secara online, konsumen tidak perlu keluar rumah dan tetap dapat melihat barang yang hendak dibeli karena toko-toko online menyediakan foto atau video barang sebagai gambaran bagi konsumen. Beberapa platform belanja online juga telah memperkenalkan teknologi augmented reality, yaitu teknologi yang menggabungkan objek maya dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan tiga dimensi nyata dan menampilkan objek tersebut dalam waktu nyata. Teknologi ini memungkinkan kita merasa seolah-olah berinteraksi langsung dengan objek maya tersebut. Meskipun menjadi populer pada era Industri belanja online memiliki kekurangan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah barang yang diterima oleh konsumen tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi. Setiap hal di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk ketika kita memilih untuk berbelanja secara online atau offline. Kita tidak dapat memilih mana yang lebih baik, tetapi kita hanya bisa memilih mana yang memiliki konsekuensi yang lebih mudah ditanggung. Teknologi bisnis ritel akan terus berkembang ke depannya dan menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemajuan bisnis ritel. Jangan heran jika di masa depan akan muncul inovasi baru yang bisa diterapkan dalam teknologi bisnis ritel. Apakah Kamu memiliki ide inovatif terkait bisnis ritel? Jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar. Bagi siswa kelas 12 jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran BDP di SMK, penting untuk mempelajari materi tentang perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah kita bahas. Referensi. Suara, Diakses pada 23 Maret, 2023. Scribd, Diakses pada 23 Maret, 2023. Intel, Diakses pada 23 Maret, 2023. Jelaskan Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Bisnis Ritel?Perkembangan teknologi telah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bisnis ritel. Di era digital saat ini, teknologi telah mengubah cara perusahaan ritel beroperasi, berinteraksi dengan pelanggan, dan bersaing di pasar. Berikut adalah beberapa pengaruh utama perkembangan teknologi terhadap bisnis ritelPerubahan Pola Konsumen Perkembangan teknologi telah mengubah pola konsumen secara drastis. Pelanggan sekarang lebih cenderung untuk berbelanja secara online melalui platform e-commerce. Mereka mencari kenyamanan, kemudahan, dan pilihan yang lebih luas dalam proses pembelian. Bisnis ritel harus beradaptasi dengan perubahan ini dengan membuka toko online dan menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan secara Munculnya platform e-commerce telah mengubah lanskap bisnis ritel. Perusahaan ritel sekarang dapat menjual produk mereka secara online, mencapai pelanggan di seluruh dunia tanpa batasan geografis. E-commerce juga memberikan pelanggan akses 24/7 ke toko online, meningkatkan kenyamanan dan fleksibilitas dalam berbelanja. Bisnis ritel harus memiliki strategi yang kuat dalam menjalankan operasi e-commerce untuk memanfaatkan peluang Pelanggan yang Ditingkatkan Teknologi telah memungkinkan perusahaan ritel untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara signifikan. Dengan adanya perangkat mobile, augmented reality AR, virtual reality VR, dan kecerdasan buatan AI, bisnis ritel dapat menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik dan interaktif. Misalnya, pelanggan dapat mencoba pakaian secara virtual sebelum membelinya atau mendapatkan rekomendasi produk yang disesuaikan berdasarkan preferensi Data dan Keputusan yang Didukung oleh Fakta Kemajuan teknologi telah memungkinkan bisnis ritel untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan lebih efisien. Data penjualan, data konsumen, dan data lainnya dapat digunakan untuk memahami perilaku pembelian pelanggan, mengidentifikasi tren pasar, dan mengambil keputusan yang berdasarkan fakta. Analisis data yang cermat membantu perusahaan ritel untuk meningkatkan strategi pemasaran, manajemen persediaan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik secara dan Targeting yang Lebih Baik Teknologi memungkinkan bisnis ritel untuk memahami pelanggan dengan lebih baik dan memberikan pengalaman yang personal. Dengan data pelanggan yang tersedia, perusahaan dapat membuat rekomendasi produk yang disesuaikan, menargetkan iklan secara lebih spesifik, dan memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan individu. Personalisasi ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat ikatan antara pelanggan dan Operasional Teknologi juga berdampak pada efisiensi operasional dalam bisnis ritel. Penggunaan sistem manajemen persediaan otomatis, perangkat kasir yang canggih, dan teknologi RFID Radio-Frequency Identification membantu mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan mempercepat proses pembayaran. Selain itu, otomatisasi proses, seperti pengiriman dan pengelolaan pesanan, dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan keseluruhan, perkembangan teknologi telah mengubah lanskap bisnis ritel secara signifikan. Bisnis ritel harus mengadopsi dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk tetap kompetitif dan memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak, bisnis ritel dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai keunggulan kompetitif di era digital kasih,Tim &

jelaskan pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis ritel